Can you love me?
-Prolog-
Matahari sudah
akan tenggelam. Desiran ombak terus menyentuh pasir putih nan lembut. Udara di DaeGu,
semakin dingin. Seorang namja kecil masih asyik bermain pasir-pasir putih yang
ada didekatnya. Didepannya ada seorang yeoja kecil yang tengah tersenyum manis
memandanginya.
“Oppa, kau
sedang buat apa? Kau serius sekali.” Tanya yeoja kecil itu. Pipinya yang tembam
membuat matanya menjadi segaris. Kulitnya putih bersih sama seperti pasir-pasir
yang sedang dimainkannya.
“Rahasia.” Jawab
namja kecil itu sembari memeletkan lidahnya.
Yeoja yang
didepannya menyipitkan matanya, tanda bahwa dia marah. Namja itu lalu mengambil
beberapa pasir dan melemparkannya kepada yeoja didepannya. Namja itu mengulum
senyumnya, karena menahan tawanya. Dengan sengaja namja itu mencubit pipi yeoja
yang ada di depannya, gemas.
“YAAA!!! Oppa!!!
Kau nakal sekali!! Rambutku jadi berpasirkan!! Lalu, jangan mencubitku dengan
keras. Kau tahu itu sakit!!”bentak yeoja itu sambil mengelus-elus pipinya yang
merah.
Tangannya yang
kecil membersihkan kepalanya dari pasir-pasir yang dilempar oppanya tadi.
Matanya merah menahan emosi. Tangannya terlipat didepan dadanya. Nafasnya naik
turun. Senyumnya yang tadi terukir di bibirnya menghilang bersama tetasan air
matanya yang terus mengalir deras.
“Kau marah
Hyemi-ya? Ayolah, jangan marah. Aku kan hanya bercanda.”
Namja itu lalu
memeluk Hyemi -nama yeoja tersebut-. Hyemi terus menangis di dalam pelukan
oppanya. Isakannya semakin menjadi. Punggungnya bergetar dengan hebat. Nafasnya
menjadi tidak terkendali.
“Jangan menangis
Hyemi.”namja itu mengelus punggung Hyemi. Tapi Hyemi tetap bergeming. Namja itu
mendongakkan kepala Hyemi. “Mianhae Hyemi-ya. Jeongmal mianhaeyo.”
“Yya-aaa!!
Jjo-jong-hyun op-pa!!!”bentaknya di tengah isakannya. Matanya tajam menatap
Jonghyun oppa. Lalu Jonghyun kecil membersihkan pasir yang masih berada
dikepala Hyemi.
“Kau tahu Hyemi?
Aku tidak pernah bisa melihatmu menangis. Aku tidak pernah bisa melihatmu
bersedih maupun marah. Aku akan selalu melindungi dirimu. Dan aku tidak akan
pernah membiarkan setetespun dari air matamu mengalir membasahi pipimu itu. Aku
berjanji akan menghukum siapa pun yang membuatmu menangis.”kata Jonghyun oppa
sambil mengusap air mata Hyemi yang masih mengalir. “Aku akan menghukum SIAPA
PUN termasuk diriku sendiri. Oppa janji.”
Tangis Hyemi
mulai reda. Air matanya sudah tidak mengalir lagi dari mata sipitnya. Jonghyun
kecil mengacak-acak rambut Hyemi yang sedikit ikal itu.
“Jinjja
Oppa?”tanya Hyemi kecil sambil mengacungkan kelingking kecilnya “Ne.” Jonghyun
kecil melingarkan kelingkingnya pada kelingking Hyemi.
Keduanya
tersenyum. Jonghyun melepaskan kelingkingnya, lalu membungkukkan dirinya. Memberi
isyarat bahwa mereka akan pulang. Hyemi mebersihkan pakaiannya dari pasir dan
menaiki punggung kecil Jonghyun.
“Nanti akan ku
belikan es krim di toko depan.”kata Jonghyun sambil menggendong tubuh Hyemi
dipunggungnya.
“Ne oppa?
Gomawo!! Aku mau yang vanilla ya oppa? Bolehkan?”Hyemi menyandarkan kepalanya
dipundak Jonghyun. “Ne, akan ku belikan kau es krim vanilla.” Lalu Hyemi mencium
pipi oppanya. “Gomawo oppa.”
************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar