SHINee World
Annyeong Haseyo~. welcome to SHINee World. disini kalian bisa request foto, video, music, fan fiction dan semua yang berhubungan tentang Korea terutama SHINee. Soal isi blog, mohon comment-nya yaaa.. :D
Kamis, 05 Juli 2012
MIANHAE
sori baru bisa buka, soalnya kemarin2 baru hiatus. mianhae :(
Minggu, 10 Juni 2012
With You
With You
Author :
@syarifahatikarb
Genre :
Romance/sad romance
Cast :
Byun Baekhyun (EXO)
Park Hyejin (OC)
Support cast :
EXO
Lee Yoenhee (OC)
Choi Minyoung (OC)
Cho Jinri (OC)
Donghae dan Kyuhyun (Super Junior)
Minho (SHINee)
With You, it’s more
than enough for me…
-Hyejin-
Aku sedang membaca buku di taman kampus saat
semua yeoja berteriak-teriak. Aku bingung dengan mereka tidak bisakah mereka
mengecilkan suara mereka yang melengking itu? Ku lepas kaca mata yang
bertengger di wajahku. Dan kumasukkan bukuku ke dalam tas.
“Hyejin-ah!!”teriak
seorang yeoja dari kejauhan. Aku tidak terlalu jelas melihat mukanya. Mataku
minus.
“Yaa!
Park Hyejin! Kenapa kau tidak membalas sapaanku?”teriak Yoenhee, sahabatku.
“Mian,
kau tahu sendirikan kalau mataku itu minus.”belaku.
“Aish,
sudahlah. Oh ya, Donghae oppa sudah menjemputku. Dia menyuruhku untuk
mengerjakan tugas di SM saja. Sekalian menunggu oppa-oppa kita yang sedang
latihan. Jinri dan Minyoung sudah menunggu di mobil. Ayo!”Yoenhee menggeretku
menuju mobil Donghae oppa.
Selama
perjalanan menuju SM aku hanya diam memandangi jalanan Seoul yang semakin hari
semakin padat. Aku malas untuk ikut bicara dengan yang lain. Mood-ku saat ini
sedang tidak baik.
“Tumben
kau diam saja Hyejin-ssi?”tanya Donghae oppa dari belakang kemudi.
“Aku
hanya sedang tidak enak badan oppa.”jawabku singkat. Aku benar-benar malas
bicara dengan siapapun hari ini.
“Kau
sakit Hyejin-ah? Apa kau mau pulang saja?”tanya Minyoung.
Oh, Minyoung. Bisakah kau diam? Aku sedang
malas bicara. Aish! Keluhku dalam hati. Aku menggelengkan kepalaku.
Kami
telah sampai di SM. Minyoung dan Jinri segera berlari menuju tempat latihan
para artis SM. Aku tahu siapa yang mereka cari. Minyoung pasti mencari namja
chingunya, Kai oppa. Sedangkan Jinri, dia ingin sekali bertemu dengan Xuimin
oppa, calon namja chingunya.
“Oppa?
Aku akan menggunakan tempat Suju oppadeul ya untuk mengerjakan tugas? Bukankah
Suju oppadeul ada jadwal hari ini? tempat kalian berkumpul pasti sepi kan?
Boleh ya?”
Yoenhee
sedang memohon pada Donghae oppa untuk meminjamkan tempat Suju oppadeul
berkumpul untuk mengerjakan tugas kelompok ini.
“Ne.
tapi kau harus merapikannya kembali setelah kau pakai.”Donghae oppa
mengacak-acak rambut dongsaengnya itu.
Seandainya
saja Chanyeol oppa seperti itu. Pasti aku akan bahagia sekali. Akhir-akhir ini
Chanyeol oppa terlalu sibuk dengan jadwalnya. Tidak ada waktu untuk mengobrol
denganku. Aku benar-benar tidak suka dengan kesibukan oppa sekarang.
“Ayo
Hyejin. Loh? Jinri dan Minyoung kemana?”tanya Yoenhee setelah meninggalkan
Donghae oppa di lobby.
“Kau
tahu jawabannya Yoenhee-ya.”kataku dengan malas.
“Kalau
begitu kau panggil mereka. Aku akan ke tempat Suju oppadeul dulu. Akan ku
siapkan bahan yang akan dipakai nanti.”Yoenhee keluar dari lift. Kini aku
sendiri.
Tiba-tiba
pintu lift terbuka. Baekhyun oppa? Aish, kenapa aku bertemu dengannya dalam
keadaan mood yang jelek?
“Kau
disini? Kau mau bertemu oppamu?”tanya Baekhyun oppa sambil memainkan Iphonenya.
“Ani.
Aku kesini untuk mengerjakan tugas kelompok. Tapi aku harus menjemput Minyoung
dan Jinri dulu.”jawabku malas.
“Kalau
begitu kita satu arah.”tiba-tiba Bakhyun oppa menoleh ke arahku dengan senyum
manis dan eye smile-nya. Haaah, hatiku meleleh seketika.
-Baekhyun-
Beberapa
kali aku mengeluarkan joke. Ada yang garing ada pula yang lucu. Aku ingin
mencairkan suasana antara aku dan Hyejin, yeoja yang telah lama aku cintai.
Aku
membuka pintu tempat latihan. Memang benar, Jinri dan Minyoung sedang ada
disana dengan Kai juga Xuimin.
“Hyejin?
Baekhyun? Tumben sekali kalian berdua. Biasanya kalau kalian bertemu kalian
pasti berantem?”Suho hyung betanya.
“Benarkah?
Oh.”kataku singkat. Chanyeol menoleh ke arahku dan Hyejin. Hyejin berlari kearah
oppanya itu dan memeluknya. Kapan aku bisa memeluk Hyejin?
“Chanyeol
oppa? Kau terlihat kurus.”Hyejin merapikan rambut oppanya. Aku sedikit cemburu.
Walau aku tahu itu adalah oppa kandung Hyejin. Tapi tetap saja aku cemburu.
“Benarkah
itu saeng? Kalau begitu kau harus sering-sering kemari dan membawakan
makanan.”kata Chanyeol sambil mencubit pipi dongsaengnya itu.
“Annyeong.
Aku, Minyoung dan Jinri harus mengerjakan tugas dulu. Kasian Yoenhee juga sudah
menunggu lama. Annyeong.”kata Hyejin berpamitan.
“Ayolah
Minyoung!”Jinri, yeoja imut itu menggeret temannya yang masih asyik mengobrol
dengan Kai itu.
“Oppa,
aku pergi dulu ya. annyeong.”Minyoung membungkukkan badannya.
“Hati-hati
chagiya.”Kai melambaikan tangannya.
“Ne
oppa.”
Aku
sangat ingin seperti KaiYoung couple. Tapi kapan? Aku terlalu takut untuk
ditolak Hyejin.
Latihan
hari ini selesai. Benar-benar melelahkan. Aku meminum air putih yang tadi
diberikan Hyejin di lift. Haah, aku ingin sekali mengulang kejadian di lift
tadi.
“Ya!
baekhyun, apa yang kau pikirkan? Apakah kau sedang memikirkan
dongsaengku?”Chanyeol menyunggingkan senyum evilnya. Benar-benar tidak evil.
Terlihat imut malah.
“Chanyeol?
Kau kerasukan apa sampai bisa berkata begitu?”jawabku bohong. Aku memang sedang
memikirkan dongsaengnya, Hyejin.
“Kerasukan?
Kau itu yang sedang kerasukan peri cinta.”Chanyeol kembali menggoda sambil
memeletkan lidahnya.
“YAA!!
CHANYEOL HYUNG!!”aku berlari mengejarnya.
***
-Hyejin-
Setelah
kejadian hari itu. Semakin hari hubunganku dengan Baekhyun oppa semakin dekat.
Kami jadi sering berhubungan. Tidak ada lagi pertengkaran anak kecil seperti
dulu. Aku senang.
“KYAAA!!!
Hyejin!!!”teriak Jinri. Aku menutupi kedua telingaku. Suaranya benar-benar
membuat telingaku sakit.
“YAA!!
Jinri-ah! Kau ingin membuatku tuli.”aku mengepalkan tanganku dan meniupnya.
Lalu menaruhnya di telingaku.
Jinri
mengguncangkan tubuhku dengan keras.
“Jinri-ah
kau kenapa? Kau tahu ini sakit?”kataku. jinri benar-benar membahayakan.
“Aku
telah menjadi yeoja chingunya Xuimin oppa! Kyaaa!!”
DEG!
Yeoja chingu? Perlahan wajah Baekhyun oppa melintas di dalam pikiranku.
Senyumnya, tawanya, wajah imutnya. Semuanya. Terlintas begitu saja dan terus
berputar. Akankah takdirku akan seindah takdir Jinri.
-Baekhyun-
Aku
sedang berlatih hari ini. konsentrasiku terbelah. Terpecah menjadi dua. Hyejin
benar-benar membuatku pusing. Aku bingung.
“Kau
kenapa Baekhyun? Kau tidak seperti biasanya?”Chanyeol menepuk pundakku.
“Kau
sedang memikirkan Park Agassi?”aku terdiam. Dia benar, aku memang sedang
memikirkan Agassi itu. Chanyeol tersenyum puas.
“Kau
tahu? Aku merestuinya. Aku merestui jika kau berhubungan dengan agi itu.”dia
kembali menepuk pundakku dan pergi.
Aku
sudah mendapatkan restu dari oppanya. Tapi mengapa sampai sekarang aku tidak
bisa membuatnya menjadi milikku?
Aku
berjalan-jalan di sekitar Gedung SM. Langkahku gontai. Aku tidak tahu apa yang
terjadi padaku sebenarnya.
JEDUG!
“Awh!”kataku
dan seorang yeoja bersamaan.
“Hyejin?”tanyaku
pada yeoja yang tadi tidak sengaja ku tabrak. Dia masih mengusap keningnya yang
sakit.
“Oppa?”
Han
river sangat indah. Udara pagi juga sangat sejuk. Sebagian bebanku menghilang
bersama tiupan angin. Dan aku senang, karena dia berada disampingku saat ini.
“Oppa,
aku mau naik sepeda.”pintanya. wajahnya seperti anak kecil. Dan membuatku tidak
sengaja mencubit pipinya gemas.
Saat
ku sadari tanganku menyentuh pipinya. Aku segera menarik tangnku kembali.
Jantungku berdebar sangat cepat. Dia menatapku bingung.
Aku
berusaha mengatur detak jantungku agar kembali normal. Dan memaksakan senyumku.
“Baiklah. Ayo, kita sewa sepeda.” Ajakku padanya.
Tanpaku
sadari aku menarik tangannya dan tersenyum bahagia. Dan tanpa ku sadari pula
ada seseorang yang mengabadikan kejadian ini.
***
-Hyejin-
Perasaanku
sangat tidak enak hari ini. hampir semua mata memandangiku aneh. dan banyak
kejadian aneh yang terjadi di kampus hari ini.
Mulai
dari mejaku yang bertabur bungan kamboja putih. Ada banyak noda darah di
kursiku. Dan masih banyak lagi. Aku benar-benar takut.
PRAAK!!
Pipiku sakit. Ku angkat wajahku. Apa ini? aku sudah berada di tengah-tengah
puluhan yeoja.
“Jangan
pernah kau dekati Baekhyun oppa kami!!” teriak salah satu yeoja yang berada di
barisan depan. Apa maksudnya?
“Kami
sudah cukup sakit, mengetahui bahwa kau adalah adik dari Chanyeol oppa. Jadi
jangan rebut Baekhyun oppa kami!!!”
Tiba-tiba
telur busuk pecah di atas kepalaku. Dan puluhan bola air mengarah padaku.
Sebuah kantung tepung mendarat di kepalaku. Aku diam melihat ini semua terjadi
padaku. Aku tahu inilah resiko dari nasib beruntungku. Aku memejamkan mata dan
menerima semua yang akan terjadi.
Tiba-tiba
semua menghentikan lemparannya. Perlahan ku buka mataku. Aku melihat Yoenhee
menangis, melihatku dari jauh. Minyoung dan Jinri menatapku iba. Dan aku
melihat Baekhyun oppa sudah berdiri di depanku.
“Ku
mohon jangan sakiti dia. Dia tidak tahu apapun jadi jangan pernah sakiti dia.
Aku mohon.”kata Baekhyun oppa sambil menarikku pergi dari kerumunan yeoja-yeoja
itu.
Yoenhee,
Jinri dan Minyoung menghambur memelukku. “Kau tidak apa-apa Hyejin-ah?”kata
Minyoung sambil membersihkan tepung dari tubuhku dengan sapu tangannya. Aku
mengangguk kecil. Memaksakan senyum manisku.
“Bisakah
aku bicara berdua dengan Hyejin.”tanya Baekhyun oppa. Aku menatapnya bingung.
Yoenhee mengangguk cepat dan menarik Minyoung dan Jinri pergi.
“Hyejin-ah
mianhae. Karena aku, kau jadi seperti ini. jeongmal mianhae.”katanya sambil
membersihakan tubuhku dari tepung.
“Gwaenchana.
Ini mungkin nasib burukku saja.”kataku menghiburnya. Dia diam dan hanya
menatapku tajam.
“Ayo
kita pulang.”ajaknya.
-Baekhyun-
Aku
semakin takut untuk memilikinya. Aku takut menjadikannya sebagai yeojaku. Aku
takut tidak dapat melindunginya. Dan aku sangat takut untuk terus berada di
sisinya.
“Aku
tahu apa yang terjadi.”Chanyeol memegangi bahuku. “Bisakah kau menjaganya? aku
harap kau memikirkan yang terbaik untuknya. Karena dia dongsaengku.”Chanyeol
pergi meninggalkanku.
Bisakah aku menjaganya? Apakah aku sudah
memikirkan yang terbaik untuknya? Aku berkata dalam hati. Aku mulai
memejamkan mataku.
-Hyejin-
Aku
sedang menonton TV. Namun, pandanganku kosong. Hyejin-ah mianhae. Karena aku, kau jadi seperti ini. jeongmal mianhae.
Kata-katanya hari itu terngiang di kepalaku. Tatapannya pada saat itu kembali
hadir dalam benakku. Kenangan indahku bersamanya berputar kembali.
DRRRTT… Iphoneku berbunyi.
“Yoboseyo?”
Aku
menuruni mobil dengan tergesa. Baekhyun oppa apa yang terjadi?
“Oppa?”aku
menatapnya sedih. Dia terlihat mabuk berat. Beberapa botol arak kosong
tergeletak disampingnya. Aku mendekat ke arahnya.
“Oppa,
kau kenapa?”aku menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya. Aku sedih
melihatnya seperti ini. hatiku sakit melihatnya begini.
Aku
mencoba mengangkatnya. Namun dia menggenggam tanganku erat.
“Hyejin-ah?”dia
memanggil namaku.
“Ne
oppa?”
“Saranghae.
Hyejin-ah saranghae.”katanya. jantungku berhenti seketika. Dia menyatakan
cintanya padaku.
“Hajiman,
mianhae. Aku memang menyukaimu. Bukan. Aku mencintaimu. Di saat aku berada
disampingmu aku seperti orang yang berbeda. Aku lebih banyak bicara saat kau
menjadi lawan bicaraku,”aku tersenyum getir mendengar pengakuannya.
“Aku
ingin memilikimu Hyejin-ah. Aku ingin menjadikan dirimu sebagai yeojaku. Tapi
itu mustahil. Aku takut kau terluka saat bersamaku. Aku takut hatimu akan sakit
jika aku terus berada di sisimu. Aku takut tidak,”kalimatnya terhenti. Air mata
menetes dari matanya yang setengah terbuka.
“Aku
takut tidak bisa menjagamu dengan baik. aku takut akan kehilangan dirimu.
Mianhae Hyejin-ah. Mian karena aku tidak dapat menjadikanmu sebagai
yeojaku.”setelah mengatakan kalimat terakhir itu dia ambruk.
Aku
menatapnya nanar. Aku tahu inilah akhir dari perasaanku. Inilah akhir dari
cinta yang belum sempat terjalin. Aku tahu inilah akhirnya. Akhir dari
perjalanan cinta kami yang belum sempat terjalin sedetik pun.
Aku
berusaha membawanya ke dalam mobilku. Aku akan mengantarnya ke dorm EXO.
“Oppa,
kau tahu? Aku juga mencintaimu. Tapi, inilah akhirnya. Perasaan kita tidak
dapat menyatu walau itu hanya sedetik. Aku harap kau bahagia setelah ini. Aku
harap kita akan bersama kembali setelah kau berani. Berani untuk berada di
sisiku. Dan sampai waktunya itu tiba aku akan menunggumu. Saranghae.”
Aku
tersenyum getir, menahan tangisku. oppa,
aku akan menunggumu. sampai kapanpun itu. Kataku dalam hati.
-Baekhyun-
Oppa, kau tahu? Aku juga mencintaimu. Tapi,
inilah akhirnya. Perasaan kita tidak dapat menyatu walau itu hanya sedetik. Aku
harap kau bahagia setelah ini. Aku harap kita akan bersama kembali setelah kau
berani. Berani untuk berada di sisiku. Dan sampai waktunya itu tiba aku akan menunggumu.
Saranghae. Aku terbangun dari mimpiku.
Ternyata
itu hanya mimpi. Tapi, aku merasakan sakit hatinya saat dia berkata itu di
depanku dengan senyum manis di wajahnya.
“Kau
sudah bangun? Tadi malam kau mabuk berat. Park Agassi mengantarmu kemari.”Chanyeol
memberikanku bubur dan segelas madu.
Jadi
itu bukan mimpi? Itu bukan mimpi. Hyejin-ah?
“Ya,
aku tahu yang terjadi. Kau tahu Baekhyun. Saat mengantarmu ke sini Park Agassi
menangis. Dia memelukmu erat. Dia seakan takut. Saat aku mencoba membantunya membawamu,
dia hanya menggeleng kecil. Dan menidurkanmu di tempat tidur ini,”Chanyeol
terhenti. Dia menatapku iba.
“Dia
terus menungguimu disini. Menangis dalam diam. Dan dia akhirnya pergi. Kau
tahu, aku menatap kalian iba. Begitu peliknya hubungan kalian.”kata Chanyeol
dan pergi meninggalkanku di kamar. Sendiri.
***
-Hyejin-
Aku
sedang berjalan-jalan di dekat Han river. Sudah setahun setelah kejadian malam
itu. Walau hubungan kami tetap berjalan. Tapi ada tembok yang menghalangi kami
untuk bersama. Hingga akhirnya kami hanya bisa saling menatap.
Telah
setahun pula aku menunggunya. Menunggunya merobohkan tembok itu. Dan sampai
saat ini aku masih menunggu. Aku tahu suatu hari nanti dia dapat merobohkan
tembok ini.
“Hyejin-ah!!!”teriak
Baekhyun oppa dan Chanyeol oppa hampir bersamaan. Aku tersenyum. Mungkin cukup
seperti ini saja. Cukup dengan dia terus berada disisiku. Itu sudah lebih dari
cukup untukku. Itu sangat lebih dari cukup.
“Kau
tahu Hyejin? Kami mencarimu kemana-mana dan kita tidak dapat menemukanmu.”kata
Chanyeol oppa.
“Tapi
aku dapat mengetahui kemana kau pergi.”sambil memeletkan lidahnya pada Chanyeol
oppa.
“Ayo
kita pergi.”Chanyeol oppa menggenggam tanganku erat. Dia menatapku dan
membisikkan sesuatu di telingaku. Aku hanya tersenyum mendengar apa yang ia
katakan. Aku harap itu benar oppa.
-Baekhyun-
Aku
tahu apa yang dibisikkan Chanyeol pada dongsaengnya itu. Aku yang memintanya
mengatakan hal itu.
Hyejin-ah.
Aku berjanji suatu saat nanti aku pasti bisa menghancurkan tembok yang
menghalangi kita berdua. Aku berjanji.
********
-END-
Sabtu, 02 Juni 2012
EXO-M "History"
: : Romanization : :
[LuHan] Listen
Ganjue dao meiyou
Wo de xinzang
Ting diaole jiezou
Ganjue dao meiyou
Wo de xinzang
Ting diaole jiezou
[Kris] My heart be breakin’
[Tao] Leishui cengjing
Fennu de diao luo
Dasheng sihou (Ha!)
Yi bu xiang yihou
[Kris] My pain be creepin’
[Chen] Hui de yan liulian lan de tian rang wuwei jiaoxiao bian cheng paomo bu han weisuo
Chuncui de zhizhuo
Chuncui de zhizhuo
Yuan di tabuguo duojiu zai zhe xin de qi shidian zhanzhe shi wo
Guanka yiyi dou jipo fangqi zai wo zidian mei luruguo
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
Oh, Oh
Wo jiangluo zhege shijie de liyou
I need you and you want me
Zai zhege lan se xingti
Oh, Oh
Oh, Oh
Every, Every, Everyday
Wo chuangzao de History
Guanka yiyi dou jipo fangqi zai wo zidian mei luruguo
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
Oh, Oh
Wo jiangluo zhege shijie de liyou
I need you and you want me
Zai zhege lan se xingti
Oh, Oh
Oh, Oh
Every, Every, Everyday
Wo chuangzao de History
[Chen] Break it
Po chen jiu de gui
Move it
Rang huang yan zuo fei
[Kris] No more shakin’ like that
Po chen jiu de gui
Move it
Rang huang yan zuo fei
[Kris] No more shakin’ like that
[Lay] Daoshu
Gui ling hou jiu hui xi
Jingle shang bei
Zhanxin de jingwei
[LuHan] Shijian hai you kong jian chuanyue yu you zou mengxiang wanmei guodu de guanghui hui rang women
Qian qi shou fei
Qian qi shou fei
Yuan di tabuguo duojiu zai zhe xin de qi shidian zhanzhe shi wo
Guanka yiyi dou jipo fangqi zai wo zidian mei luruguo
Guanka yiyi dou jipo fangqi zai wo zidian mei luruguo
hysungjongkpop.blogspot.com
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
Oh, Oh
Wo jiangluo zhege shijie de liyou
I need you and you want me
Zai zhege lan se xingti
Oh, Oh
Oh, Oh
Rang shijian nixiang xingzou
Gai shi zhuanbian de shihou
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
Oh, Oh
Wo jiangluo zhege shijie de liyou
I need you and you want me
Zai zhege lan se xingti
Oh, Oh
Oh, Oh
Rang shijian nixiang xingzou
Gai shi zhuanbian de shihou
[XiuMin] Turn it up, turn it up, turn it up (Turn it on)
Turn it up , turn it up, turn it up
Turn it up , turn it up, turn it up
[LuHan] Dang ni shenme dou ji wang gei yongyuan
Suoyou dou tuichi dao xia yige mingtian
[Chen] Huoxu mingtian zhihou meiyou weilai
Liu xia de zhiyou huihen de huijin he chen ai ~
Suoyou dou tuichi dao xia yige mingtian
[Chen] Huoxu mingtian zhihou meiyou weilai
Liu xia de zhiyou huihen de huijin he chen ai ~
[Lay] Zhua zhu ai de shou, ai de shou, ai de shou
Yue ai yue wanmei nuan re zhege xingqiu
[Chen] Beishang zai zuoshou wo xiyue de youshou
Women fenxiang tong yige liyou ~
Yue ai yue wanmei nuan re zhege xingqiu
[Chen] Beishang zai zuoshou wo xiyue de youshou
Women fenxiang tong yige liyou ~
[Kris] Yeah Women bao jin wei yiti zai dansheng de shunjian
Que kaishi xiguan shūli he yige ren de shijie
[XiuMin] Juli jian, jian, jian, jian, jian yue lai yue yuan
Que kaishi xiguan shūli he yige ren de shijie
[XiuMin] Juli jian, jian, jian, jian, jian yue lai yue yuan
[Tao] Geli fenkai cheng liangbian taiyang bu xuyao fen jiexian
One more, two more, three four more
[Tao] Zhe yi shunjian yingjie jiwang yi jiu meng li wanmei shijie
[Kris] Xinzang kaishi tiaodong ji su tiaodong
Doong, Doong, Doong, Doong, Doong, Doong
Paihuaiguo duojiu zai zhe xin de qi shidian zhanzhe shi wo
[Kris] Yeah EXO-M, EXO-K
Yao dakai women de weilai History
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
[Kris] Yeah EXO-M, EXO-K
Yao dakai women de weilai History
Women yi fen liangtou ben shi taiyang ban yiti jiegou
[Tao] Oh tongyi ke xinzang taiyang xia
Women lian xian wuxian de yanchang xian
I need you and you want me
Zai zhege lan se xingti
Oh, Oh
Oh, Oh
Every, Every, Everyday
Wo chuangzao de History
: : Translation : :
Listen! can you feel it
My heart has stopped beating regularly (my heart be breakin’)
Angry tears once fell
Loudly shout Ha!, move to the future (my pain be creepin’)
Grey eyes, nostalgic blue sky let senseless clamor turn into bubbles
Without flinching be persistent
Haven’t crossed over ground so long, now I am standing on a new start
Crossing, there is no “To give up” in my dictionary
We are separate, but from same structure
Oh oh, this is my reason to enter this world
oh oh I need you and you want me on this blue planet Oh Oh Oh Oh
Every Every everyday I make history
Break the old rules!
My heart has stopped beating regularly (my heart be breakin’)
Angry tears once fell
Loudly shout Ha!, move to the future (my pain be creepin’)
Grey eyes, nostalgic blue sky let senseless clamor turn into bubbles
Without flinching be persistent
Haven’t crossed over ground so long, now I am standing on a new start
Crossing, there is no “To give up” in my dictionary
We are separate, but from same structure
Oh oh, this is my reason to enter this world
oh oh I need you and you want me on this blue planet Oh Oh Oh Oh
Every Every everyday I make history
Break the old rules!
Move it! Let the rumor be destroyed (no more shakin´ like that)
Let the time reverse, it’s the time to change
Travel through time space
Dream of perfect kingdom of glory, let’s hold hands and fly
Haven’t crossed over ground so long, now I am standing on a new start
crossing, there is no “To give up” in my dictionary
We are separate, but from same sun structure
Oh oh, this is my reason to enter this world
oh oh I need you and you want me on this blue planet Oh Oh Oh Oh
Let the time reverse, it’s the time to change
Travel through time space
Turn it up, turn it up, turn it up (turn it on)
Turn it up, turn it up, turn it up
When you always think about the future, you let everything delay to the next day
Maybe it will never be a day after tomorrow, leaving only regret of ashes and dust
Grab the hand of love, hand of love, hand of love
loving more is perfect Warm up this planet with love
sadness in my left hand and happiness in my right
We share the same reason
Rap
Ya! We hold fast to our moment of birth
Starting to get used to being alone in this world
The distance gradually getting farther and farther
isolation doesn’t need separation, sun doesn’t need dividing line
At this moment meet the perfect world I dreamed
heart start to beat faster and faster
Hesitated too long, I am now standing on a new start
Yeah, EXO-M, EXO-K, we are opening our future, our history
We are separate, but from same sun structure
Oh same heart, we are connecting under the sun, a connection that last forever
I need you and you want me on this blue planet
Oh oh every every everyday I am making the History
Ya! We hold fast to our moment of birth
Starting to get used to being alone in this world
The distance gradually getting farther and farther
isolation doesn’t need separation, sun doesn’t need dividing line
At this moment meet the perfect world I dreamed
heart start to beat faster and faster
Hesitated too long, I am now standing on a new start
Yeah, EXO-M, EXO-K, we are opening our future, our history
We are separate, but from same sun structure
Oh same heart, we are connecting under the sun, a connection that last forever
I need you and you want me on this blue planet
Oh oh every every everyday I am making the History
Jumat, 01 Juni 2012
Thanks and Please Comment
Akhirnya Can You Love Me? selesai juga? aku kira bakalan sampe part 9. ternyata bisa jadi 3 part doang. alhamdulillah deh kalo gitu. oya. karena CYLM udah selesai. admin minta commentnya pliiiis... pliis comment ke rahmasari_a@ymail.com atau follow twitter admin @syarifahatikarb. ditunggu commentnya.miah kalo ada typo :D .
ohya selain itu, ff ini idenya asli, murni, dan jujur 100% dari otak, hati, dan jiwa admin *lebay* tapi beneran kok. ini jujur buatan admin sendiri. nggk copy-paste nggk reblog juga. jadi tolong hargai jerih payah admin. janga plagiat. oke? No BASH!!!! gomawo
cek wordpress admin juga yaaa. linknya" inshineeworld.wordpress.com
ohya selain itu, ff ini idenya asli, murni, dan jujur 100% dari otak, hati, dan jiwa admin *lebay* tapi beneran kok. ini jujur buatan admin sendiri. nggk copy-paste nggk reblog juga. jadi tolong hargai jerih payah admin. janga plagiat. oke? No BASH!!!! gomawo
cek wordpress admin juga yaaa. linknya" inshineeworld.wordpress.com
Can You Love Me? "PART 3 - END"
PART 3
-Minho-
Semenjak hari
itu, aku mulai menjauhinya. Semenjak aku tahu semuanya. Semenjak aku tahu apa
yang terjadi. Aku mulai mencoba melupakannya. Aku mulai mencoba menjauhinya.
Dan aku mulai mencoba untuk tidak mencintainya.
Susah memang.
Namun, aku harus terus mencoba. Aku tidak ingin mengganggunya lagi. Aku ingin
melihatnya bahagia. Bahagia dengan cinta pertamanya. Bahagia dengan namja yang
selama ini ia cintai. Bahagia dengan cinta sejatinya.
“HYUUNG!!!!!”teriak
Key. Ada apa sebenarnya? Kenapa Key teriak-teriak? Aku segera keluar dari
kamar. Berlari ke sumber suara.
OMO!!!!!!
Jonghyun hyung!!!! “Minoya, segera kau telfon ambulans. CEPAT!!!!”perintah Onew
hyung padaku. Segera ku ambil black berryku. “Yobseyo?!”
Sudah dua hari
Jonghyun hyung tidak sadar juga. Kim ajussi, Kim ajumma dan SongDam noona juga
selalu berkunjung kemari. Kata dokter lukanya tidak terlalu parah. Namun,
kenapa sampai dua hari Jonghyun hyung juga tidak sadarkan diri?
Oh ya! Hyemi!!!
Aku lupa memberitahunya tentang keadaan Jonghyun hyung. “Ajumma, aku pergi
sebentar ya?” pamitku kepada Kim ajumma yang sedang menunggui Jonghyun hyung.
Dia terus saja menangis. Aku tidak tega melihatnya.
“Siapa?”pintu
apartemen ini terbuka. Seorang yeoppo yeoja keluar dari apartemen ini.
jantungku berhenti berdegup. Darahku berhenti mengalir. Tuhan bantu aku. Ku
tarik nafasku dalam-dalam.
“Oppa? Ada apa?
Tumben sekali oppa datang kemari.”tanyanya. “Ini soal Jonghyun hyung,
Hyemi-ssi. Dia,” aku tak sanggup melanjutkan kalimatku.
“Dia kenapa
oppa?”wajah Hyemi berubah khawatir.
“Dia kecelakaan
di dorm. Dan sampai sekarang dia tidak sadarkan diri.”lanjutku. aku tidak tega
mengucapkannya.
-Hyemi-
Dia kecelakaan di dorm. Dan sampai sekarang
dia tidak sadarkan diri. Air mataku semakin deras. Aku segera meminta Minho
oppa untuk mengantarku ke rumah sakit, rumah sakit dimana Jonghyun oppa
dirawat.
Aku khawatir
padanya. Tuhan selamatkan dia.
Aku berlari. Dan
terus berlari tanpa mempedulikan orang-orang yang memarahiku ataupun menatapku
aneh. Aku hanya ingin segera sampai ke kamar Jonghyun oppa. Jonghyun oppa,
bertahanlah demi aku oppa.
“Ajumma!”aku
segara berlari menuju Kim ajumma. Ummanya Jonghyun oppa. “Yemi-ya? kenapa kau
disini?” tanyanya padaku.
“Harusnya aku
yang bertanya. Mengapa kau tidak memberitahuku ajumma? Aku adalah temen masa
kecilnya Jonghyun oppa. Waeyo ajumma?”tanyaku menuntut.
“Mianhae
Yemi-ya? Aku tidak ingin membuatmu khawatir.”katanya padaku.
“Gwanchanaeyo
ajumma. Bolehkah aku duduk disamping oppa?”tanyaku padanya setelah menenangkan
hatiku yang campur aduk. Kim ajumma hanya mengangguk kecil.
“Oppa? Sadarlah.
Sadar oppa.”aku menggenggam tangan Jonghyun oppa. Air mataku menetes satu
persatu.
“Oppa, sadarlah.
Sadarlah demi appa oppa, umma oppa, dan noona oppa. Sadarlah demi mereka oppa.
Dan sadarlah demi aku.”aku terus menggenggam tangannya kuat. Aku tidak ingin
melepaskannya.
“Mi-ya, hye, mi.”aku terbangun. Aku
seperti ada orang yang memanggil namaku. “Hye-hyem-mi.”
jari-jari tangan Jonghyun oppa bergerak.
“Oppa? Kau sudah
sadar? Aku harus panggil dokter.”aku hendak berlari memanggil dokter. Namun ada
sesuatu yang menggenggam tanganku erat.
Aku menoleh
kebelakang. Jonghyun oppa menggenggam tanganku erat. “Oppa?” kataku lirih.
“Jangan pergi, Hyemi. Jangan pernah pergi lagi.”dia mengambil nafas yang dalam.
Mataku kembali
memanas. Tuhan, apa sekarang dia ingat aku? “Mi-ya, jangan- per-nah”kalimatnya
terhenti. Nafasnya naik turun. Dan dia…. “Oppa? Oppa?! Sadar oppa?! DOKTER!!!!”
***
-Minho-
Hatiku sakit.
Teramat sakit. Aku tidak tahan lagi atas semua ini. Tuhan, izinkan aku untuk
bisa mencintainya lagi Tuhan. Aku tahu dia telah memiliki namja chingu. Dan
namja chingu itu adalah hyungku sendiri. Tapi bisakah kau izinkan kami bersama?
Aku tidak dapat
melihat mereka bersama. Aku terlalu sakit untuk melihat semua kejadian itu.
Sudah sebulan memang aku terus menekan rasa sakit hati ini. Dan aku terus
mencoba untuk berpaling darinya. Namun, hatiku tidak bisa. Wajahku mungkin
memandang yeoja lain. Tapi hatiku tidak. Hatiku dan jiwaku terus memandanginya.
Tuhan, izinkan
aku untuk memilikinya. Kalau kau tak menghendakinya. Izinkan aku untuk
melupakannya, Tuhan. Hanya kau yang tahu perasaanku. Hanya kau yang tahu.
“Hyung?”Taemin
membuka pintu kamar. Dia perlahan menuju tempat tidurku. Aku menaruh buku yang
sedari tadi hanya ku pandangi. Aku sama sekali tidak membacanya. Pikiranku
pergi melayang entah kemana.
“Bisakah kau
menyukai yeoja lain?”Taemin memulai pembicaraan. Ada apa dengannya? tiba-tiba
membicarakan tentang hal ini.
“Maksudmu? Aku
tidak mengerti?”aku pura-pura kembali membaca. Namun, pikiranku tetap pada
kalimat yang diucapkan Taemin tadi. Bisakah
aku menyukai yeoja lain? Bisakah itu tejadi?
“Yeojamu telah
menemukan cintanya. Ku harap kau bisa menemukan cintamu hyung. Aku sedih
melihatmu seperti ini.”
“Aku tidak tahu.
Sudahlah Taemin. Kau tidak perlu ikut sedih dengan nasib burukku ini.”aku
menghela nafas panjang.
Tiba-tiba pintu
kamar terbuka. Key melambai-lambaikan sebuah surat kabar. Raut wajahnya susah
sekali ditebak.
“YAAA!! MINHO-YA!!
Kau kembali membuat berita heboh?! Yuri noona? Apakah kau tidak cukup membuat
berita tentang hubungan asmaramu? Kau memiliki gelang yang sama dengannya?!
berita apa lagi ini?!”Key terus mengacung-acungkan surat kabar dengan editan
fotoku dan Yuri noona sebagai halaman depannya.
“Itu hanya
gossip Kibum. Kau tahu kan aku sedang tidak menjalin hubungan dengan
siapa-siapa? Sudahlah, jangan ditanggapi. Aku lelah.”aku menaruh bukuku. Dan
mencoba untuk memejamkan mataku.
“YAA!! MINHO!!
Kau masih bisa tidur dengan berita burung seperti ini?!”Key terus mengoceh.
“Sudahlah hyung.
Minho hyung sedang lelah. Ayo kita tinggalkan dia.”Taemin sepertinya mendorong
Key keluar kamar. Dia tahu dengan perasaanku sekarang. Haah, gomawo Taemin-ie.
***
-Jonghyun-
Aku terus fokus
dengan jalanan di depanku. Namun, pikiranku tidak dapat fokus. Minho menyukai Hyemi. Hanya hal itu yang
terus terfikirkan olehku. Aku tahu dia menyukai yeojaku. Namun, mengapa aku
tega untuk terus menyakitinya?
Aku terlalu
egois. Aku hanya memikirkan perasaanku saja. Aku tidak pernah memikirkan
perasaan Minho. Tapi aku juga tidak bisa untuk melepaskan Hyemi. Aku
mencintainya. Sangat mencintainya. Aku tidak bisa memberikannya pada Minho.
Karena aku belum siap.
TIINNTIINN!!!aku membunyikan klakson
mobilku. Seorang yeoja yang selalu ku tunggu kehadirannya menghampiri mobilku
dengan wajah sedih. Ada apa dengannya?
“Kau kenapa
Hyemi-ya?”aku bertanya padanya. Namun, pertanyaan itu tidak dijawabnya. Lama
aku menunggu jawaban sepele itu. Apa ada dengan Hyemi?
“Hyemi? Hyemi?
Hyemi?!” aku sedikit teriak. Aku harap aku dapat membuyarkan lamunannya.
“Hah? Ne
oppa?”dia seperti orang yang kebingungan.
“Kau kenapa? Kau
terlihat sedih. Wae?”tanyaku lembut. Aku ingin tahu apa yang sedang dia
pikirkan.
“Aku tidak
apa-apa oppa.”dia menyunggingkan senyumnya. aku tahu dia terpaksa tersenyum.
Senyumnya terlihat tidak tulus sama sekali.
Kami sudah
sampai di kafe langganan kami. Ku harap aku dapat merubah moodnya menjadi baik.
aku ingin melihat dia tersenyum dengan tulus.
“Kau mau pesan
apa?”aku memulai pembicaraan. Namun, dia tidak menjawab pertanyaanku. “Hyemi?”
“Ne, Min-“dia
menutup mulutnya. Aku sepertinya mendengar dia mengucapkan kata Min. apakah dia sedang memikirkan Minho?
“Ne, oppa?”dia bertanya padaku.
“Kau mau pesan
apa?”tanyaku kembali. “Seperti biasa aja oppa. Hot Capucino.”dia kembali diam.
Tatapannya kosong.
-Hyemi-
Aku kembali
mengucek mataku. Apa yang aku lihat tadi? Minho oppa dengan Yuri noona? Apa
mereka benar-benar ber-. Hatiku sakit untuk memikirkan hal itu. Apa yang
terjadi padaku? Aku sudah punya Jonghyun oppa.
Aku tidak
mungkin menyukai Minho oppa. Tidak itu tidak mungkin terjadi. Hatiku hanya
untuk Jonghyun oppa.
Jemari Jonghyun
oppa mengusap pipiku. “Kau menangis Hyemi? Ada apa?” segera aku usap air mata
yang masih tersisa di pipiku. Jonghyun oppa tidak boleh tahu. Jangan sampai
tahu.
“Tidak ada
apa-apa oppa.”aku bohong.
Jonghyun oppa
hanya diam. Aku takut dia tahu tentang perasaanku. Oppa, mianhae. Aku tahu aku
plin plan tapi. Aku bingung harus memilih yang mana diantara kalian. Aku tahu
aku egois. Aku ingin memiliki kalian berdua. Namun, itu tidak mungkin. Harus
ada satu yang ku pilih. Dan aku tidak tahu itu siapa.
-Jonghyun-
Keyakinan ini
semakin menguat. Apalagi saat aku melihatnya menangisi Minho dan Yuri noona
tadi. Aku tahu bahwa dia menyukai Minho. Begitu pula sebaliknya. Minho juga
mencintainya.
Aku tahu separuh
dari hati Hyemi memilih Minho. Tapi, separuh hatinya masih memilihku. Aku tahu
semua yang dirasakannya. Tidak ada satupun rahasia yang dapat dia sembunyikan
dariku. Kami selalu bersama sejak kecil.
aku harus
berusaha melepaskannya. Aku ingin dia menemukan kebahagiannya. Cinta itu tidak
harus memiliki, bukan? Aku hanya ingin dia menemukan cintanya. Dan tidak
terikat dengan janji pada masa kecilnya. Dia harus bisa menemukan kehidupannya
dan tidak terikat dengan masa lalu.
Dan hanya Minho
yang dapat membebaskan Hyemi dari penjara masa kecilnya itu. Aku percaya padamu
Minho.
-Minho-
Aku
menghempaskan tubuhku ke tempat tidur. Seharian ini aku hanya mengantarkan Yuri
noona, Yoona noona, dan Seohyun noona berjalan-jalan. Taemin juga ikut. Namun,
dia hanya duduk menunggu di café di dalam mall. Dia tidak ikut berjalan-jalan.
Huff, lelahnya.
Drrrttt… Iphoneku bergetar. One New Message from Jonghyun hyung. Ada
apa Jonghyun hyung mengirmkan sms. Aneh sekali.
From: Jonghyun hyung
Minhoya, bisakah kita bertemu di taman dekat
dorm sekarang juga? Ada hal penting yang harus dibicarakan.
Dari bahasa yang
digunakan Jonghyun hyung, terlihat sekali bahwa ini serius. Tapi apa hal serius
yang harus dibicarakan sekarang? Tidak bisakah besok saja dibicarakannya?
“Hyung!!! Kau
sudah lama menunggu?”nafasku naik turun karena aku tadi berlari-lari kecil.
“Kau menyukai
Hyemi? Apa kau mencintainya?” Inikah hal penting itu? Dia begitu jelas dan
jujur. Aku tidak tahu harus menjawab apa.
“Apa yang kau
bicarakan hyung? Hyemi adalah yeoja chingumu.”jawabku berusaha berkelit.
“Aku tanya kau
mencintai Hyemi? Jawab yang jujur.”dia memegangi pundakku. Sepertinya dia akan
jatuh. Mungkin mengucapkan kalimat ini sangat menguras tenaganya. Dia lebih
tegar dari pada yang aku bayangkan.
“Aku, aku.
Hyung, sebaiknya kita kembali ke dorm saja. Di sini dingin.”aku mencoba
berkelit kembali.
“Jangan
berkelit! Jawab pertanyaanku! Kau suka Hyemi? Apa kau mencintainya?
JAWAB!”Jonghyun hyung membentakku. Matanya tajam menatap mataku. Dia sepertinya
serius dengan hal ini.
Tubuhku merosot
ke tanah. Aku tidak kuat lagi. Jonghyun hyung berjongkok di sebelahku.
“Seperti aku
tahu jawabannya. Dan aku juga tahu sebesar apa kau mencintainya.”katanya sambil
tersenyum. Dan dia pun meninggalkanku di taman sendirian.
Kau menyukai Hyemi? Apa kau mencintainya? Kalimat
itu kembali terulang. Sepertinya aku tahu
jawabannya. Dan aku juga tahu sebesar apa kau mencintainya. Aku tidak menyangka
bahwa Jonghyun hyung tahu perasaanku pada yeojanya.
Aku sangat
merasa bersalah padanya. Aku sangat bersalah padanya. Harusnya Tuhan menghukum
diriku ini. Aku telah menyakiti perasaan hyungku yang sangat baik.
-Hyemi-
Aku menutup kaca
jendela apartemenku. Matahari mulai tenggelam. Udara Seoul juga semakin dingin.
Sedingin hatiku saat ini.
Drrrtt… Sepertinya BlackBerrry bunyi. Ternyata BBM dari Jonghyun oppa. Tumben sekali dia memBBM aku?
Aku menunggumu diluar. Cepat keluar ya. Ada
hal penting yang harus ku bicarakan. Ku tunggu kau di taman biasanya.
Dia menungguku
di taman? Sekarangkan sedang hujan? Apa dia bawa payung? Aku khawatir. Aku segara
mengambil mantel coklatku. Dan mengambil paying beningku.
“Oppa? Kau hujan-hujanan?”aku
berlari ke arahnya.
Saat aku tiba
dihadapannya. Tiba-tiba memelukku. Tanpa sengaja ku jatuhkan payungku dan
membiarkan air hujan membasahi kami berdua.
“Oppa?”tanyaku.
“Izinkan 10
menit saja. Tidak 5 menit saja seperti ini. izinkan aku memelukmu 5 menit saja.
Ku mohon Hyemi izinkan aku untuk memelukmu.”katanya lirih. Sepertinya ia
menangis.
Dia melepas
pelukannya. Tubuh kami sudah basah kuyup diguyur hujan. Apa yang terjadi dengan
oppaku?
“Kau
mencintaiku? Bisakah kau mencintaiku?”tanyanya sambil menatap mataku tajam. Aku
hanya dapat terdiam. Pertanyaannya bagaikan belati yang menembus jantungku.
“Bisakah kau
mencintaiku seperti dulu Hyemi? Bisakah kau menjawab pertanyaan sepele ini?”Jonghyun
oppa kembali bicara.
“Kau tidak
bisakan? Aku tahu kau tidak akan pernah bisa mencintaiku seperti dulu lagi. Aku
tahu di hatimu sudah ada namja lain. Aku tahu siapa namja itu. Aku tahu
semuanya.”dia kembali memelukku.
Air mataku
terjatuh. Setetes, dua tetes, tiga tetes. Dan semakin deras. Dia tahu semuanya.
Aku merasa bersalah terhadapnya. Saat aku menginginkannya dan disaat kami telah
bertemu kembali dan menjalin hubungan. Aku malah mengkhianatinya. Aku begitu
berdosa pada Jonghyun oppa.
“Kau tahu aku
sakit. Kau tahu hatiku sangaaat hancur mengetahui keadaan yang sebenarnya.”dia
melepas pelukannya. Dia mengangkat wajahku yang tertunduk.
“Namun, aku
tidak bisa mengahalangimu. Aku ingin melihatmu bahagia. Aku ingin melihatmu
menemukan cinta sejatimu. Aku ingin kau, bisa lepas dari janji masa kecil kita. Dan menemukan
kehidupanmu. I just want you find your true love Hyemi-ya.” dan, diapun menundukkan
kepalanya dan mengecup bibirku yang basah dan gemetar.
Air hujan terus
membasahi kami berdua. Seakanmereka tahu bahwa inilah akhir dari janji masa
kecil kami. Akhir dari kisah cinta kami.
Dia mengangkat kepalanya.
Air matanya terus jatuh dari membasahi wajahnya yang tampan.
“Oppa?
Mianhaeyo.”kataku lirih. Aku menahan tangisku.
“Hyemi-ya,
saranghae. Saranghaeyo Hyemi-ya.”katanya sambil kembali mendekapku dalam
pelukannya.
“Sarang.
Saranghaeyo Kang Hyemi. Jeongmal Saranghae.”dia terus memelukku seakan tidak ingin
aku pergi.
“Jeongmal
saranghaeyo Kang Hyemi.”Jonghyun oppa melonggarkan pelukannya dan kembali
menciumku.
“Nado saranghae
oppa.”jawabku setelah dia melepas pelukannya.
“Hyemi-ya. Kejar
dia. Kejar namja yang kau cintai itu. Kejar Minho oppamu. Kejar cintamu
Hyemi-ya. sebelum semuanya terlambat. Katakan bahwa kau juga mencintainya. Katakan
bahwa kau mencintainya. Sangat mencintainya. Kejar dia Hyemi-ya.”Jonghyun oppa
menggenggam tanganku.
“Tapi oppa? Kau bagai-“Jonghyun
oppa menempelkan telunjuknya dibibirku.
“Aku akan tetap
baik-baik saja. Aku akan selalu baik-baik saja.”Jonghyun oppa menyunggingkan
senyumnya. dia terlihat lebih tegar dari pada tadi.
Katakan bahwa kau juga mencintainya. Katakan
bahwa kau mencintainya. Sangat mencintainya. Kejar dia Hyemi-ya. Aku terus
berlalri menuju taman dekat dorm SHINee. Aku akan mengejar cintaku seperti kata
Jonghyun oppa. Aku akan mengatakan bahwa aku juga mencintainya. Aku akan
mengatakannya pada Minho oppa.
-AUTHOR-
“Hyemi?”kata
Minho saat melihat yeoja yang dicintainya berlari di bawah rinai hujan tanpa paying
yang melindunginya.
“Oppa?”Hyemi
menghentikan langkahnya.
Katakan bahwa kau mencintainya, Minho.
Katakan bahwa kau sangat mencintainya. Kejar dia Minhoya. Kejar cintamu.
Minho kembali teringat kalimat Jonghyun sebelum Jonghyun pergi meninggalkannya
di taman.
“Aku tahu siapa
yang membuatmu datang kemari.”Minho berjalan mendekat pada Hyemi.
“Aku juga tahu
siapa yang membuatmu menunggu di sini. Di bawah rinai hujan.”Hyemi masih
bergeming di tempatnya.
Minho sudah
berada tepat di depan Hyemi. Dan, Minhopun memeluknya. “Saranghae Hyemi-ya.
Jeongmal saranghaeyo.” Minho menyatakan cintanya.
“Nado saranghae
oppa. Jeongmal nado saranghaeyo.”Hyemi membalas pelukan Minho.
Minho mencium
kening Hyemi. Hyemi menatap Minho lekat-lekat. Dan tersenyum bahagia.
Gomawo Jonghyun oppa. Jeongmal gamsahamnida.
Kau selalu mengajarkan aku arti tulusnya mencintai seseorang. Dan kau selalu
mengajarkanku cara untuk merelakan orang yang kita cintai dengan tulus dan
iklhas. Mianhae oppa. Aku tidak dapat membalas cintamu. Tapi kau tahu oppa,
namamu selalu terukir di dalam hatiku. Dan kau adalah satu-satunya namja yang
selamanya akan aku cintai. Walau rasa cintaku padamu berbeda dengan rasa cintaku
pada Minho oppa. Tapi kau adalah namja yang sangat aku cintai selamanya.
Jeongmal gamsahamnida. Saranghaeyo oppa.
Jonghyun membuka
pintu dorm. Key sudah menunggunya sedari tadi. Dorm SHINee sepi. Taemin dan
Onew sedang ada jadwal malam itu. Jadi hanya Key yang berada di dorm sendirian.
“Hyung, kau
sudah melakukan yang terbaik.”Key berjalan mendekat ke arah Jonghyun dan
memberikannya handuk.
“Gomawo Kibum. Aku
hanya tidak ingin merampas kebahagian mereka berdua.”kata Jonghyun sambil
berjalan menuju kamarnya.
Air mata
Jonghyun kembali menetes. Namun kali ini. Jonghyun tersenyum dia tersenyum
bahagia. Walau air matanya terus jatuh membasahi wajahnya.
Hyemi-ya, gomawo. Terima kasih karena kau
pernah mencintaiku. Karena kau pernah membalas cintaku. Gomawo Hyemi-ya. Thanks
for coming to my life. Love needs go on like this Hyemi-ya.
-END-
Can You Love Me? "PART 2"
PART 2
-Minho-
Tadi malam
benar-benar menyenangkan. Yah, walaupun tadi malam sedikit menyebalkan tapi
tetap saja hatiku berbunga-bunga. Hyemi neomu yeoppo tadi malam. Aku sekarang
dapat merasakan perasaan jatuh cinta. Jatuh cinta ternyata seperti ini ya?
Kadang sakit,
kadang indah. Membuatku selalu memikirkan dan merindukannya. Haah, jatuh cinta
itu benar-benar membingungkan. Aku tidak akan mau jatuh cinta lagi, kecuali
ini.
Pintu kamar
terbuka. Aku segera mengambil bukuku dengan tergesa. Duh, siapa sih yang
mengangguku saja.
“Minho? Apa yang
sedang kau lakukan?”ternyata Jonghyun hyung. “Kau tidak lihat, aku sedang apa
hyung?”kataku sambil mengacung-acungkan bukuku.
“Oh kau sedang
baca buku,”dia mengulum senyumnya menahan tawa. “aku baru tahu, kalau kau bisa
baca buku dengan keadaan terbalik. Hahaha.”akhirnya tawanya lepas.
Hah? Aku baca
buku terbalik. Ku lihat bukuku. Ah! Iya! Kenapa aku bisa seperti ini?
“Sudahlah. Aku
mau tidur. Jangan ganggu aku.”kata Jonghyun hyung sambil naik ke atas tempat
tidurnya.
“Kau mau
tidur?”aku melihat jam di tanganku. “Ini hampir jam 8. Bukankah kita ada
latihan jam 8 nanti?”tanyaku padanya yang bersiap tidur.
“Aku hanya tidur
sebentar. Bangunkan aku jika sudah jam 8 kurang 20.”katanya sambil menaikan
selimut warna kuningnya itu.
“Ya sudah kalau
begitu.”aku meninggalkannya di kamar sendiri.
“Taemin-ie,
ayolah kita main. Ayolah.”kataku sambil memohon-mohon pada Taemin. “Hyung, ajak
yang lain saja. Aku belum mandi hyung.”jawabnya sambil kabur ke kamar mandi.
“Hyung, ayo kita
main.”ajakku pada Onew hyung. “Nanti ya, aku mau bikin sereal dulu.”jawabnya
singkat.
Kenapa semuanya
tidak mau main bersamaku. Mana lagi si Kibum itu. Daritadi aku tidak
melihatnya, kemana sebenarnya dia?
“Hai, semuanya!!
Kalian tahu aku bawa apa?”teriak Key dari depan pintu. Suaranya begitu
melengking. Hii, aku sangat ngeri mendengar suaranya.
“Apa yang kau
bawa Kibum?”tanya Onew hyung yang sedang makan. Aku jadi penasaran dengan apa
yang dia bawa.
“Aku bawa
kimchi!!” kimchi?! Aku segera berlari ke arahnya dan merebut bungkusan berisi
kimchi itu.
“Tadi Hyemi
memberikannya. Aku bertemu dengannya saat sedang berjalan dari ATM.”katanya
panjang lebar. Hyemi? Segera ku taruh bungkusan itu. Dan ku buka pintu dorm.
Mana? Tidak ada Hyemi?
“Hyemi sudah
pulang hyung. Dia sepertinya mau pergi lagi habis dari sini. Pakaiannya sangat
rapi.”kata Key seperti sudah tahu apa yang sedang aku lakukan.
Aku sedikit lemas.
Kenapa tidak aku saja yang bertemu dengannya. Wae? Aku menyesali keputusanku
untuk bermain tadi.
-Hyemi-
Semoga Minho
oppa menyukai kimchi ini. Hah? Kenapa harus Minho oppa? Ah, ada apa denganku
ini. Kami kan hanya berteman. Ingat aku hanya akan bersama Jonghyun oppa. Kami
sudah berjanji.
“Key
oppa!!”teriakku. Untung saja aku bertemu dengan Key oppa. Key oppa sepertinya
dari ATM. Key oppa berlari
“Hyemi-ya!! Kau
kenapa ada disini?”tanyanya padaku. “Kau rapi sekali? Mau pergi ya? Wah
bungkusan apa ini? dari baunya ini makanan ya?”lanjutnya.
“Ne. Ini kimchi.
Aku sendiri lo yang buat.”kataku sedikit bangga sambil mengacung-acungkan
bungkusan kimchi.
“Waaah, semoga
ini buatku.”katanya berharap. “Ne, ini buat oppa dan SHINee oppadeul yang
lain.”jawabku padanya.
“Waaah, gomawo.
Jeongmal gomawo Hyemi-ya.”katanya sambil membungkukkan badannya. Dia mengambil
bungkusan kimchi dari tanganku.
“Cheonmaneyo,
oppa.”jawabku sambil membungkukkan badanku. “Oya oppa, aku pergi dulu ya. aku
ada urusan. Annyeong.”aku melambaikan tanganku dan pergi.
“Annyeong.”jawabnya
sambil melambaikan tangannya.
Dia pergi sambil
loncat-loncat kegirangan. Apakah di dorm SHINee tidak ada makanan,
sampai-sampai Key oppa begitu senang mendapatkan kimchi? Atau pagi ini
gilirannya untuk memasak. Karena dia malas memasak jadi dia senang mendapat
kimchi.
Yah, entahlah.
Yang penting kimchi itu sudah ada di tangan Key oppa. Ku harap SHINee oppadeul
suka dengan kimchi buatanku.
Haaah, sekolahku
dulu… sekolahku dengan Jonghyun oppa dulu. Dulu kami selalu bermain di sini.
Menunggu hingga noonanya Jonghyun oppa pulang. Menunggu SongDam eonnie pulang
sekolah. Barulah kami akan pulang bersama.
Aku sangat
merindukan masa-masa itu. Masa dimana Jonghyun oppa masih ingat denganku. Tidak
seperti sekaarang. Jonghyun oppa tidak ingat siapa aku. Aku sedih, Jonghyun
oppa kenapa kau lupa padaku?
“Dongsoon!!! Kau
tidak boleh nakal!! Kasian Yoenhi. Yoenhi kau tidak apa kan?”kata seorang yeoja
dari kejauhan.
Aku
memperhatikan yeoja yang sedang melerai dua anak kecil itu. Wajahnya sangat
familiar. Aku seperti pernah mengenalnya. Tapi..siapa? eem…SongDam eonnie. Ya!!
dia noonanya Jonghyun oppa. Songdam eonnie. Aku pergi ke arahnya.
“Em, SongDam
eonnie? Noonanya Jonghyun oppa?”tanyaku pada yeoja yang mirip SongDam eonnie
itu.
Hatiku berdebar
menantikan jawabannya. Dia memperhatikanku. Yah, sepertinya dia memang SongDam
eonnie. Matanya mirip dengan Jonghyun oppa.
“Kau Hyemi kan?
Kang Hyemi kan?”tanyanya sambil beranjak berdiri. Matanya melebar. Mata itu
selalu ku lihat saat berangkat maupun pulang sekolah dulu.
“Ne,
eonnie.”jawabku sambil memeluknya. Hah, pelukannya masih tetap hangat seperti
dulu.
Rumah ini. Rumah
yang dulu selalu menjadi tempatku bermain. Aku selalu datang kesini setiap
harinya. Umma pasti akan selalu mencariku ke rumah ini. dan memaksaku untuk
pulang karena hari sudah malam. Namun, aku tidak mau dan menangis. Lalu
Jonghyun oppa akan ikut mengantarku pulang.
Oh, Jonghyun
oppa. Kenapa kini keadaan malah berubah. Kenapa kini kau lupa akan diriku oppa.
“Ajumma!!”teriakku
saat melihat wanita paruh baya yang sedang membersihkan halaman depan rumah
penuh kenangan ini.
“Ne? Ah!
Hyemi-ya!!”dia berlari ke arahku dan memelukku. Pelukannya hangat dan nyaman
seperti dulu.
“Kau sudah besar
ya ternyata. Kau sudah menjadi yeoja sekarang. Dulu kau masih anak kecil setiap
main ke sini.”dia mencubit pipiku dan kembali memelukku.
“Ya ampun Yemi.
Aku sering melihatmu dibeberapa majalah. Kau seorang model! Oya aku juga pernah
melihat beberapa rancangan desain pakaianmu. Bagus dan cantik sekali Yemi-ya.”
Kim ajumma
seperti biasa bicara panjang lebar. Dan dia juga masih memanggilku Yemi panggilan yang hanya boleh
diucapkan oleh kedua orangtuaku dan juga kedua orangtua Jonghyun oppa.
“Gamsahamnida
Ajumma. Kim ajussi kemana? Dari tadi aku tidak melihatnya?”tanyaku. sedari tadi
aku tidak melihat si Ajussi meotjyeo itu.
“Appa sedang ada
di perusahaan. Ada beberapa urusan yang Appa urus di sana.”jawab SongDam
eonnie.
***
“Ajumma.”panggilku.
“Ne, Yemi. Ada
apa? Sepertinya serius sekali.”jawab Ajumma kesayanganku ini.
“Beberapa waktu
lalu aku bertemu dengan Jonghyun oppa,”kataku.
Aku harus
mengambil nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan kalimatku. Ahjumma dan
SongDam eonnie saling memandang. Dari pandangannya seperti ada sesuatu yang
terjadi.
“dan saat kami
bertemu,”aku kembali mengambil nafas. “Jonghyun oppa tidak ingat siapa aku.
Kenapa begitu Ahjumma, Eonnie? Kenapa oppaku itu bisa tidak tahu siapa
aku?”lanjutku sambil menahan tangisku.
“Dia amnesia
Hyemi-ya. dia lupa ingatan. Dia kecelakaan. Dan kata dokter dia amnesia. Namun
saat dimelihat kami dia masih mengingat kami. Namun, saat ditanya tentangmu dia
lupa. Kami kaget setengah mati saat mengetahuinya.”jawab SongDam eonnie jujur,
sambil memegangi bahuku. Berusaha menahanku agar tidak jatuh.
Rasanya hatiku
hancur. Kepalaku bagai dipukul oleh palu godam yang amat sangat besar. Semua
organ tubuhku seakan berhenti. Darahku juga bagaikan berhenti mengalir. Rasanya
sakit sekali. Sakit ini tak tertahankan lagi. Sakit ini membuatku kehilangan
sebagian besar energiku.
“Yemi-ya?
tenanglah. Ini bukan kesalahanmu.”kata Ahjumma menyemangatiku. Dia mengelus
rambutku lembut.
Air mataku
perlahan turun membasahi pipiku. SongDam eonnie menyeka air mataku yang telah
jatuh itu.
“Aku tahu
perasaanmu sekarang pasti hancur. Saat pertama kali kami mendengarnya kami juga
sakit. Tapi tegarlah Hyemi-ya.”kata SongDam eonnie sambil terus mengelus
punggungku yang bergetar.
“Tapi kenapa?
Kenapa harus amnesia eonnie, ajumma. Kenapa harus Jonghyun oppa. Kenapa kalian
tidak berusaha mengingatkannya padaku.”tangisku semakin menjadi.
Perasaanku
semakin campur aduk saat ini. Sakit, marah, dan sedih bercampur menjadi satu
perasaan yang tidak dapatku jelaskan. Rasanya benar-benar seperti mau muntah.
“Kenapa kalian
tidak berusaha mengingatkannya padaku ahjumma, eonnie. Wae?”tanyaku kembali.
Kini lebih seperti nada marah.
“Kami sudah
berusaha Yemi-ya. Maafkan kami. Mianhae.”Ahjumma meminta maaf.
“Wae?! WAEYO??!!”aku
berteriak diantara tangisku.
Aku terus
menangis. Meronta dan menjerit. Rasanya aku ingin mati mengetahui segala
suatunya. Sakit sekali. Kenapa ya Tuhan. Kenapa ini harus terjadi?
“Hyemi-ya
tenanglah. Ini bukan kesalahanmu. Maafkan kami. Tapi kami sudah berusaha untuk
mengingatkannya padamu. Tapi tetap tidak bisa.”SongDam eonnie masih
memegangiku. Seakan berusaha menahanku.
“Eonnie,
ken-“kalimatku terpotong dan gelap….
“Yemi-ya? Yemi!
Kau sudah siuman? Syukurlah.”Ajumma berada disampingku. “Dimana aku?”tanyaku.
“Kau ada dikamar
Jonghyun. Tadi kau pingsan. Ajumma sangat takut. Kata dokter kau hanya shock.
Sebentar lagi Kim ajussi akan datang. Maafkan Ajumma ya Yemi-ya?”katanya
panjanglebar.
Kepalaku masih
sakit untuk mencerna kalimatnya yang panjang itu. Aku memegangi kepalaku yang
sakit ini.
“Ajumma buatkan
the dulu ya Yemi. Kau disini dulu istirahat.”kata Kim ahjumma sambil
meninggalkanku sendiri.
Ini kamar
Jonghyun oppa? Pantas saja pernak peniknya seperti tidak asing lagi bagiku. Ah!
Itukan satu toples origami bintang yang aku berikan padanya dulu. Ternyata
sampai sekarang masih ada. Masih dia simpan. Berarti dia tidak sepenuhnya
melupakanku? Syukurlah, Tuhan gamsahamnida.
“Yemi-ya? kau
benar mau pulang sekarang? Ahjussi antar ya?”tawar Kim ahjushi. Dia masih sama
perhatiannya seperti dulu.
“Aniyo Ajussi.
Gwanchanayo. Aku pulang dulu ya. Annyeong.”kataku sambil melambaikan tangan.
“Hati-hati
Yemi-ya.”kata ajumma sambil memelukku. Mataku kembali memanas. Air mataku
seakan mau jatuh. Mianhae Kim Ajumma. Mianhaeyo.
Hatiku masih
terasa sakit mengetahui keadaan yang sebenarnya. Mengapa Tuhan? Mengapa takdir
ini terjadi? Ku angkat tanganku tinggi-tinggi dan ku hempaskan keduanya bersama
seluruh beban di hatiku.
Mataku kembali
memanas. Air mataku kembali terjatuh, membasahi pipiku. Tidak ingin ku hapus
air mata ini. biarkan dia mengalir, jatuh bersama dengan seluruh perasaan sakit
di hatiku.
Pundakku hangat.
Sepertinya ada seseorang yang menyentuh pundakku. “Hyemi?”. Suara ini? Suara
yang selalu membuat jantungku berhenti berdegup. Aku menoleh ke belakang.
“Oppa?” segera
ku hapus air mataku.
“Hyemi, kau
kenapa?” katanya sambil memegangi pundakku.
*******
Sabtu, 26 Mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)